Upgrade Hati di Era Quarter Life Crisis

 

Hai, Selamat Pagi disini 😊

Bertahun-tahun tidak menumpahkan emosi lewat tulisan, walaupun amatir tapi kegiatan ini berhasil menenangkan hati. Di awal tahun 2024 ini aku coba sentuh dan rasakan lagi. Kali ini hanya ingin bercerita sedikit sambil upgrade hati . Semoga ada manfaat dari tulisan baru di awal 2024 ini ya..

Saat ini usia ku disebut "Quarter life crisis", krisis yang dialami di usia pertengahan hingga akhir dua puluhan. Seringnya menakutkan, khawatir akan masa depan  yang tak juga muncul cerahnya, keputusan yang harus diambil sendiri dengan diikuti bahagia dan penyesalannya, Kenapa ya harus usia 25? kenapa harus dialami dengan krisis?

Setelah masuk dalam usia itu, aku paham kenapa resah dan khawatir itu datang. Dua puluh lima tahun, ternyata menjadi patokan kesuksesan kehidupan seseorang dalam karir nya, hubungan sosial maupun cinta. Banyak ekspektasi yang dibentuk entah dari mereka yang hanya mengenal nama maupun yang selalu menyapa. Seperempat abad di hubungkan oleh kehidupan yang sejahtera, finansial yang stabil, bahkan mampu memulai percintaan dengan damai. Apa kalian juga pernah khawatir dengan itu semua? Terlintas sedikit bayangan masa depan yang tak tahu akan seperti apa jika dibandingan dengan keadaan saat ini. Semua ini memang nyata adanya.

Lalu bagiamana kalau di usia itu aku masih menentukan tujuan, mencari jati diri, mencoba menjalin hubungan , berusaha memulai karir atau bahkan sedang kehilangan arah? Itulah kusut krisis nya. Terbebani dan tertekan oleh arus yang telah terpenuhi ekspektasi mereka di luar sana. Waktu seakan-akan mengejar hingga aku harus segera bertemu, padahal memang belum pagi,  atau mungkin memang tidak harus bertemu. Sedangkan aku sendiri tidak tau kapan harus berhenti mengejar semua yang tak akan kubawa pulang ini.

Dari film "this is my first life" aku teringat bahwa itu semua adalah bencana neokorteks, yaitu bagian yang membidangi konsep terkait waktu yang berada di lapisan luar otak kita. Usia 20, 30, atau 40 yang membatasi diri menjadi partisi waktu seperti itu hanyalah kita, manusia. Hanya manusia yang menyerang usia sebagai kelemahan, menghabiskan uang yang akhirnya menyebabkan emosi terkuras. Kalian pernah lihat kegiatan kucing? meskipun mereka hanya makan makanan kucing yang sama, atau selalu berada di rumah menjalani rutinitas yang sama, mereka tidak merasa tertekan atau bosan. Ya, kucing adalah salah satu spesies yang tidak memiliki neokorteks itu. Usia 20 , 30 atau 40 tahun, bagi kucing itu adalah hal yang sama dan waktu hanyalah momen saat ini.

Saatnya beristirahat sejenak, ambil jeda untuk menghela nafas, nikmati udara yang masih bisa kita hirup hingga saat ini, coba rasakan air hujan yang jatuh di tangan mu, lihat sekelilingmu masih banyak senyum yang terpasang di wajah yang sedang berusaha bertahan hidup dengan keterbatasannya, dan..suara kucing, coba dengarkan suara kucing itu, suara nya lucu bukan?. Ternyata nyaman sekali dengan pemberian Mu ini Ya Allah, yang sering aku lupakan. Banyak nyatanya yang harus aku syukuri dengan keadaan ku saat ini.

Kita kembali ke awal, dimana kita mendapatkan tempat nyaman dan kasih sayang, kenali dan pahami diri ini. Usia 25 tahun mari lebih banyak mengasihi dan memberi, agar bukan hanya tujuan yang kita capai dari diri ini tapi cinta yang menenangkan hati dan manfaat untuk bekal di hari akhir nanti. Semoga semangat selalu mengiringi kegiatan mu hari ini, selalu ada alasan untuk tersenyum jika kita membuka mata melihat luasnya dunia  ini, pasti selalu ada kebaikan di sekelilingmu. 💞

 


Komentar

Postingan Populer